Senin, 10 Juni 2013

Kisah Bu Guru Een Sukaesih yang 26 Tahun Terjebak dalam Lumpuh

Liputan6.com, Jakarta : Sedikit saja cobaan di dalam hidup ini kerap membuat orang cepat mengeluh. Namun, lihatlah Een Sukaesih yang mendapat cobaan bertubi-tubi tapi tak terlihat ada kelelahan di wajahnya.

Penerima Liputan6 Award itu memang sudah 32 tahun menderita penyakit Rheumatoid arthritis (RA). Dan penyakitnya itu membuat lumpuh selama 26 tahun. Namun, ia masih tetap bersemangat untuk memberikan yang terbaik untuk orang banyak.

Ia menyadari, kelumpuhannya mungkin merepotkan banyak orang. Namun Een ingin penyakitnya itu tak menghentikan dirinya memberikan yang terbaik untuk banyak orang.

Wanita kelahiran 10 Agustus 1963 itu ingat betul awal dari kelumpuhannya. Ketika usianya masih 18 tahun, ia mulai mengalami sakit-sakitan. Selama enam tahun mengalami sakit, Een masih bisa jalan. Namun, sejak 1987, penyakitnya membuatnya lumpuh dan hanya terbaring di tempat tidur.

Sakitnya Een dimulai pada suatu pagi. Tiba-tiba saja Een merasakan lengan kirinya tak bisa diangkat dan tak bisa digerakkan. Sakitnya pun luar biasa seperti ditusuk-tusuk.

"Sore harinya saya ke dokter untuk berobat dan sembuh dengan minum obat selama 3 hari. Pada hari keempat, obat itu habis dan penyakitnya kambuh. Bukan hanya lengan kiri kali ini, tapi kanan juga. Saya ke dokter lagi," ujar alumni IKIP Bandung (Universitas Pendidikan Indonesia/UPI) itu saat dihubungi Liputan6 melalui telepon, Rabu (5/6/2013).

Sakit yang dialami Een dari hari ke hari bukannya membaik malah memburuk. Secara bertahap penyakitnya berkembang. Dari lengan kiri, ke lengan kanan, beralih ke lutut kiri dan kanan, dan berkembang ke semua sendi dari kepala hingga ujung kaki.

Een sempat mengurangi makan jeroan meski ia tak terlalu menyukainya untuk melihat dampaknya ke penyakitnya. Bahkan ada dokter yang juga menganjurkan agar ia tak minum susu dan tak makan daging-dagingan. Tapi, sakit itu masih terasa.

"Dari situ saya merasakan kalau dari makanan tak ada pengaruhnya," ujar Een.
Een didiagnosa terkena Rheumatoid arthritis (RA). Penyakit ini merupakan penyakit autoimun kronis, progresif dan melumpuhkan. Beberapa penelitian menunjukkan kalau penderita penyakit ini kebanyakan kaum wanita.

"Pada 1987 saya tak bisa jalan. Tak lama kemudian, saya terkena infeksi usus akibat terlalu banyak obat rematik. Kan panas," katanya lagi.

Saat sakit infeksi usus itu, Een sempat divonis dokter kalau usianya hanya bisa bertahan 1 minggu. Memang, dokter yang didatanginya itu bukanlah dokter yang biasa. Maklum saja, keluarganya sewaktu itu sedang panik dan mencari dokter yang berpraktik.

"Setelah beberapa hari, saya periksa ke dokter biasa setelah ia datang dari luar negeri," ujar Een.

Dan diagnosa dokter ternyata tak terbukti, infeksi ususnya bisa sembuh.

Setelah itu, Een menjalani pengobatan alternatif selama enam bulan dan melakukan pijat. Sehari saja tidak dipijat, sakit yang dialami Een bisa kambuh lagi.

"Tapi beberapa bulan kemudian, tubuh belakang saya lecet karena tak bisa bolak-balik, cuma terlentang. Itu lecetnya kurang lebih selama 6 bulan".

Ban Jadi Bantal

Kelamaan terbaring di ranjang membuat tubuh Een memar. Pengobatan alternatif mencari akal dengan memakai ban dalam untuk Vespa yang diletakkan di bawah pinggulnya. Ban itu hanya diisi sedikit angin sebagai bantalan agar punggungnya tak menekan ke kasur.

"Ban itu dibalut kain tipis supaya tidak panas. Sekarang sudah tidak lecet-lecet lagi. Sekarang pakai busa untuk di pinggul. Jadi punggung tidak terlalu menekan ke kasur. Lecet sampai sekarang sudah sembuh".

Dengan bantalan itu mungkin telah menyembuhkan masalah lecet yang dialami Een. Namun, dengan teratasinya satu masalah berlalu mendatangkan masalah yang lainnya. Pada 2007, tubuh bagian belakang Een kembali terasa pedih seperti ada benjolan di bekas lukanya. Sakit itu terasa beberapa lama. Ia tak mengobatinya ke dokter. Namun, seseorang memberinya obat untuk mengatasi benjolan itu.

Sejak saat itu, Een memilih tak mengobati penyakit sendinya ke dokter. Ia memilih membeli obat warungan jika sakitnya kumat.

"Dilematis, ke dokter berapa kali dibilangnya, ya sudah sabar," ujarnya.

Sakit Mata Bukan Katarak

Penyakit Een bertambah lagi pada pertengahan Juli tahun lalu. Mata kirinya tiba-tiba sakit. Setelah diperiksa dan diobati, sakitnya agak mendingan. Namun, mata kirinya kini tak bisa melihat lagi.

"Saya pernah diperiksa ke rumah sakit karena mau ikut operasi katarak gratis. Kata dokter, mata saya harus ke rumah sakit dan ternyata, dokter mengatakan saya bukan katarak. Ini infeksi katanya yang mungkin faktor penyebabnya dari penyakit yang saya derita," jelas Een.

Sebenarnya, Een disarankan untuk melakukan operasi mata. Jika korneanya tidak rusak parah, ia masih bisa menerima donor mata. Namun jika rusak parah sudah tidak bisa. Namun, Een menolak untuk melakukan pengobatan.

"Pertama, saya tidak tahu orang yang mendonorkan matanya. Kedua, kondisi saya seperti ini, struktur tubuh sudah tidak normal lagi. Nanti, takut tumbuh masalah baru. Takut mata tertusuk".

Kedatangan Een ke Jakarta pada Liputan6 Award sebenarnya penuh perjuangan. Ia baru saja dirawat selama satu minggu. Namun, Een dengan semangat tetap datang ke Jakarta untuk mengetahui batas kekuatannya.

"Saya coba ke Jakarta sampai di mana kekuatan saya sekarang. Pas di Ancol saya sudah keluar keringat dingin tapi saya mau menguji sampai di mana saya bisa bertahan. Tapi karena banyak anak-anak saya jadi terhibur dan terobati," ujarnya menambahkan.

Een mengakui, sumber kekuatannya untuk tetap bertahan adalah dari anak-anak didiknya. Di usianya yang tak muda lagi Een memang masih melajang. Namun, hidupnya selalu dikelilingi anak-anak didiknya yang menyayanginya.

"Anak-anak ini obat buat saya. Sebenarnya, apa yang saya lakukan semata-mata demi Ridho Allah SWT dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Di satu sisi, saya merepotkan orang lain. Tapi, di sisi lain, saya ingin bermanfaat buat orang lain".

Menurutnya, ketika sakit menghampirinya, Een ingat ke anak-anaknya. Dulu, sewaktu neneknya masih ada, sang neneklah yang menjadi semangat hidupnya. Maklum saja, Een merupakan cucu kesayangan neneknya. Selama bertahun-tahun, Een hidup bersama nenek dan kakeknya.

"Nenek pernah berpesan, `Teteh jangan dahului nenek. Nenek nggak ada siapa-siapa`. Dan nenek meninggal ketika saya berusia 34 tahun".

Hidup dengan Obat

Een menyadari, sejak dokter mendiagnosa penyakitnya kemungkinan untuk sembuh sangat tipis. Bahkan dokter memberitahu kalau penyakit yang dideritanya belum diketahui penyebab dan obatnya.

Untuk obat-obatan rematiknya, Een tidak setiap saat meminumnya. Ia baru akan meminumnya jika sakitnya terasa parah. Sedangkan obat yang rutin diminumnya malah obat maag.

"Dilematis. Kalau dimakan rutin (obat penghilang rasa sakit), lambung kena. Nggak dimakan, saya yang nggak kuat".

Tubuh Een mungkin sudah lumpuh. Namun, ketika berobat ke dokter penyakit dalam, Een bersyukur kondisi jantung dan hatinya masih bagus. Sakit yang dialami Een tak membuatnya patah semangat. Ia bahkan mengimbau teman-temannya yang senasib untuk tetap bersabar.

"Untuk saudara-saudara saya yang sependeritaan. Semoga tetap bersabar atas segala yang kita terima. Berprasangka baiklah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan begitu kita akan yakin segala yang kita terima pasti yang terbaik untuk kita".

"Bersabar harus dengan bersyukur kita masih diberikan kehidupan. Masih banyak nikmat yang kita terima. Untuk mengantisipasi sakit yang kita derita, alangkah lebih baiknya kita imbangi dengan kegiatan yang positif. Syukur-syukur bermanfaat buat semua orang. Jika tidak, minimal untuk diri sendiri dan keluarga".

Sakit tapi bisa menamatkan Kuliah

Liputan6.com, Bandung : Een Sukaesih kembali ke almamaternya, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Ia didaulat memberikan kuliah umum di kampus yang dulu bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung tersebut.

Sambil berbaring, perempuan yang lumpuh karena rheumatoid arthritis sejak 28 tahun itu memulai dengan mengisahkan masa mudanya. Setamat SMP, ia melanjutkan sekolah ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Sumedang dan kemudian melanjutkan ke IKIP Bandung mengambil jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan.

"Tetapi, itu yang harus kita sikapi. Yang terpenting, kita mempunyai semangat untuk meraih yang terbaik agar bisa melewati saat-saat sulit yang kita alami," kata Een di Bandung, Jumat (7/6/2013).

Rheumatoid arthritis telah menyerangnya sejak Een masih di bangku kuliah. "Sakit adalah suatu penderitaan yang teramat sangat yang saya rasakan...diagnosa dokter menyatakan tidak ada obat yang dapat menyembuhkan. Sebenarnya, ketika itu pun hidup saya sudah terasa hancur. Mimpi saya sirna," ujar Een di hadapan sekitar 300 hadirin.

Namun, Een memiliki keyakinan hanya Tuhan yang menentukan segalanya. Karena itu, ia terus melanjutkan kuliah meski dengan menanggung sakit yang sangat.

"Dengan kehendak yang Maha Kuasa, Alhamdulillah, saya tamat dan selesai sampai wisuda," ujar Een. Kemudian, ia mendapat penugasan di SMK Sindang Laut cirebon.

Takdir menggariskan lain. "Ternyata saya harus pulang, karena kondisi penyakit saya semakin parah. Sejak itulah, saya tidak bisa berjalan lagi sampai sekarang," papar Een.

Sudah 28 tahun Een berada dalam kondisi lumpuh total. Selama itu pula, Een membaktikan hidupnya untuk mendidik anak-anak dalam sebuah kamar berukuran 2x3 meter di kampungnya di Sumedang, Jawa Barat.

Bertemu SBY

TEMPO.CO, Jakarta-Een Sukaesih, guru berusia 50 tahun yang memiliki keterbatasan fisik, berhasil mewujudkan keinginannya untuk bertemu presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. "Beliau ingin sekali bertemu presiden dan ibu negara. Bu Een kemudian diterima di kantor presiden, diajak jalan-jalan melihat ruang kerja presiden dan sekitar istana," kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di Istana Negara, Rabu, 5 Juni 2013.

Menurut dia, SBY menerima Een Sukaesih karena dia adalah sosok yang dianggap berjasa pada negara. "Dalam kondisi beliau yang menderita sakit dan lumpuh, dia tetap bisa memberikan kontribusi untuk mengajar anak-anak," katanya. Julian mengatakan presiden kagum dengan Een yang mengajar anak sekolah mulai dari SD, SMA, hingga universitas di Sumedang, tempat Een tinggal.

Julian mengatakan SBY terharu dan bersimpati pada Een karena semangat beliau yang menginspirasi banyak orang terutama siswa sekolah untuk belajar walaupun dengan kondisi fisik yang terbatas. Dalam pertemuan tersebut, kata Julian, SBY mengucapkan terima kasih pada Een atas jasanya membantu ratusan anak untuk sekolah sampai jenjang perguruan tinggi.

Een tinggal di Dusun Batukarut RT 01/06, Desa Cibereun Wetan, Kecamatan Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat. Een mengalami sakit yang menyebabkan tangan dan kakinya tidak bisa bergerak. Dengan keterbatasan fisik ini, dia mengajar dari rumahnya. Banyak siswanya yang berhasil mencapai tingkat universitas.

dari berbagai berita

Jumat, 27 Juli 2012

CIRI- CIRI ORANG YANG AKAN MENINGGAL DUNIA



Tanda 100 hari akan meninggal

Ini adalah tanda pertama dari ALLAH SWT kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka yang dikehendakinya. Walau bagaimanapun semua orang akan mendapat tanda ini hanya saja tidak semua orang menyadari.
Tanda ini akan terjadi biasa setelah waktu ashar, seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran (seakan-akan menggigil), contohnya seperti daging sapi yang baru saja disembelih, jika diperhatikan dengan teliti, kita akan melihat daging tersebut seakan-akan bergetar.
Tanda ini rasanya nyaman dan bagi mereka yang sadar bahwa mungkin ini adalah tanda kematian, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa memberikan manfaat.
Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini, maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

Tanda 40 hari sebelum hari mati

Tanda ini juga akan terjadi sesudah waktu ashar, bagian pusat kita akan berdenyut-denyut, saat ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash ALLAH SWT. Malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persiapan atas diri kita, diantaranya akan mulai mengikuti kita sepanjang waktu.
Malaikat maut ini memperlihatkan wajahnya sesekali dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.

Tanda 7 hari

Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan dimana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba berselera makan.

Tanda 3 hari

Pada ketika ini akan terasa denyutan di bagian tengah dahi kita, jika tanda ini terjadi, maka berpuasalah supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.
Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh, kita dapat melihatnya dari bagian sisi.
Telinganya akan layu dan bagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk ke dalam.
Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakan.

Tanda 1 hari

Akan terjadi sesudah ashar, dimana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di sekitar ubun-ubun. Jika ini terjadi, menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu ahsar keesokan harinya.

Tanda akhir- Hari H

Akan terjadi keadaan dimana kita akan merasakan sejuk dibagian dada dan rasa itu akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bagian Halkum.
Saat ini hendaklah kita terus mengucap kalimat SYAHADAT dan berdiam diri serta menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada ALLAH SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan kita.

SESUNGGUHNYA MENGINGAT MATI ITU ADALAH BIJAK

Senin, 16 April 2012

25 doa dalam al quran


* Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka (2:201)

* Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. (2:250)

* Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. (2:286)

* Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. (2:286)

* Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (2:286)

* Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). (3:8)

* Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (3:147)

* Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (3:192)

* Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kamipun beriman”. (3:193)

* Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. (3:193)

* Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji. (3:194)

* Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (7:23)

* Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu. (7:47)

* Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. (7:89)

* Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). (7:126)

* Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang’zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir. (10:85-86)

* Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. (14:38)

* Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). (18:10)

* Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (25:74)

* Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala. (40:7)

* Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (40:8)

* Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman. (44:12)

* Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. (59:10)

* Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. (60:4)

Sabtu, 11 Juli 2009

Reuni Akbar 2009

bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu,alaikum wr.wb.

Dilatarbelakangi oleh adanya kerinduan beberapa teman yang telah lebih lebih kurang 24 tahun tak jumpa dan usulan dari Teh Endang untuk mengadakan semacam acara yang dia sebut sebagai Pra Reuni. Ditindak lanjuti oleh Teh Heny Nurbayanti untuk berkumpul dirumahnya Kang Hari Lima di jl Gatot Subroto no 196 ternyata sudah ada Sdr Lusman dirumahnya Kang Hari. Akhirnya ditetapkanlah tanggal 4 Juli 2009 sebagai hari diagendakannya Pra Reuni yang bertempat di Bober Cafe Jl. LLRE Martadinata no 123 Bandung jam 14.00

Karena belum adanya organisasi resmi yang menaungi kegiatan tersebut, Akhirnya saya berusaha mengakomodir sekemampuan. Saya dibantu Teh Ani Setyoningrum dan Sdri Mujiati tuk melancarkan acara tersebut.

Jam 14.00 dah pada datang ke Bober Cafe, tapi saya masih tertahan dikantor dan hpku bunyi terus karena banyak rekan yang lom tau Bober Cafe teh disebelah mana Alun-alun Cirebon (wakakakakak). Bos saya dikantor merasa terganggu dengan seringnya hpku bunyi, kemudian bosku menyuruhku segera temui teman-temanku (ya iyaalah.hari sabtu kok gak libur).

Jam 15.30 saya baru tiba di Bober Cafe, langsung pesan makan (dikantor gak ada yang kasi makan), setelah makan saya langsung didorong-dorong oleh rekan tuk segera berorasi...(emang kampanye ?). terbitlah keputusan ketua panitia dan kordinator tiap kelas.

Bahwa Reuni Akbar Akan direncanakan tanggal 03 Oktober 2009 sedangkan format acara lom ada masukan, apakah tempatnya dimana ? apakah berupa makan-makan kah, atawa outbond lah, atawa seminar lah atawa Donor darah lah..dll. Intinya mohon teman-teman memberikan masukan yang akan kita seleksi sesuai keinginan kebanyakan teman-teman angkatan 87 ini.

Sedangkan untuk meringankan beban penderitaan teman kita Rika Budiaty, dipersilakan untuk mendermakan hartanya, morilnya dan dukungan lainnya yang diperlukan oleh sdri Rika Budiaty. Silakan Hubungi Ani Setyoningrum dan Mujiati.

Rencana ke depan saya ingin sekali untuk membentuk koperasi yang nantinya akan membantu teman kita yang membutuhkan. Saya menunggu masukan dari rekan sampai tanggal 25 Juli 09. Sharing bisa dilakukan di blog ini atawa di milist smpn14-87@yahoogroups.com.

Sekian atas segala masukan dari teman-teman semua saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.

Soklari